Pandemi

Oleh : Gus Ulil Abshar Abdalla

Di tengah keriuhan kota yang penuh laknat ini, aku melihatmu mengendap, menyelinap, membaur di antara massa yang kabur.

Aku mengejarmu, dan engkau menghilang, melindap, entah ke mana.

Aku percaya, engkau tidak sedang menyiapkan azab. Aku menduga, engkau sedang menanak rencana, agar kota ini pelan-pelan malih rupa, menjadi kebun keabadian, bagi Adam dan Hawa.

Sebab engkau telah membuat maklumat, melalui ayat-ayat dan isyarat, bahwa cintamu akan meliput seluruh afaq dan semesta, bahwa kasihmu melampaui murkamu beribu-ribu depa.

Kota laknat ini akan menjadi bagian saja dari rencana besarmu, untuk menggelar tajalli, untuk mengungkap segala yang makhfi, hingga terkuak seluruh sirr yang mengendap pada pusat galaksi.

Jatibening, 24/2/2019

Gambar: Zaman masih langsing. 😁