Peresmian Agro Wisata Belimbing Organik Jenggong Park Desa Waung Kec. Boyolangu Tulungagung

 

Tulungagung-menaramadinah.com-Minggu (12/7/2020) Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM yang didampingi Forkopimda Tulungagung melaksanakan Peresmian Agro Wisata Blimbing Organik “NJEGONG PARK” di Desa Waung Kecamatan Boyolangu pada pukul 09.30 WIB. Meski membawa konsep kearifan lokal, namun di Njegong Park memiliki menara menjulang tinggi yang identik dengan salah satu keajaiban dunia di Kota Paris yakni menara Eiffel. Berbeda dengan turunannya, menara di Njegong Park ini terbuat dari bambu yang disusun sedemikan rupa hingga mirip dengan aslinya. Menurut penuturan kepala desa (Kades) setempat, biaya yang dibutuhkan mencapai puluhan juta. Kelebihan dari menara Eiffel di Njegong Park ini, karena dikelilingi banyak pohon blimbing dan pasar tradisional yang menjajakan makanan dan minuman khas Kota Marmer seperti kopi, punten/nasi pecel, kerupuk sambal dan sebagainya.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM yang menyampaikan munculnya tempat-temat wisata di beberapa desa di Tulungagung ini sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan potensi yang ada. Harapannya, agar keberadaannya bisa memberikan manfaat dan mensejahterakan warganya, serta menumbuhkan usaha kreatif.
Pemerintah Desa setempat memberikan kelonggaran bagi pengelola dan masyarakat untuk berkreasi bagaimana menarik perhatian pengunjung. Selain menonjolkan kebun blimbing, di Njegong Park juga menyediakan berbagai kuliner khas Tulungagung, hingga menara yang mirip dengan menara di Prancis.
Selain itu juga mengingatkan agar pemerintah Desa dan pengelola tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebab, meskipun tern penyebaran dan temuan Covid-19 di Tulungagung mulai stabil, namun Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Waung Eko Wahono mengatakan, pembangunan taman wisata Njegong Park ini atas inisiasi warga dan Pokdarwis. Menurutnya, kedepan di Njegong Park tidak hanya menyuguhkan kebun blimbing, pusat kuliner saja. Melainkan juga buah-buahan hingga sayuran yang organik. Bahwa keberadaan destinasi Njegong Park ini juga mendapat respon positif warga. Buktinya, banyak warga yang memberikan dukungan termasuk ada warga yang bersedia berinvestasi dengan mengizinkan tanahnya untuk dikelola.

Disinggung kenapa dipilih nama Njegong Park, bahwa di taman Njegong ini dikenal dengan daerah yang paling subur di Desa Waung. Tanaman apa saja ditanam disitu, pasti hasilnya bagus. Bagi siapapun yang hendak berkunjung ke Njegong Park pihaknya hanya mengenakan tarif Rp 2 ribu. Itupun untuk membayar parkir. Taman juga dibuka sejak pagi hingga malam pukul 21.00 WIB.

Husnu Mufid

Jurnalis Citizen