Uang dan Kawanan Copet Diangkut

Oleh : Abu Naam

Jangan bersedih bila kehilangan sesuatu yang hakikatnya bukan milik kita.

Sesuatu yang hilang, katakanlah uang, jangan anggap ia hilang tapi kembali ke pemilik asalnya. Demikian saya menganggapnya. Karena hal demikian pernah saya alami. Suatu ketika saya berada di dalam angkot hijau jurusan Bareng. Sendirian, hanya bersama sopir. Ketika angkot sampai di depan kantor PLN, angkot itupun berhenti. Karena ada 5 calon penumpang yang memberhentikannya. Sesaat kemudian kelimanya masuk dan angkotpun berjalan. Dua orang duduk di sebelah kanan dan kiri saya. Sedangkan yang tiga yang lainnya duduk di depan saya. Tak lama tiba-tiba, orang yang duduk tepat didepan saya menjatuhkan uang receh yang dibungkus atau disimpan di balik kertas koran. Spontan naluri baik saya muncul, saya bantu ia mengais uang receh yang sengaja ia jatuhkan. Dua orang yang berada di samping sayapun tak tinggal diam, mereka ikut membantu mengumpulkannya, sambil mengangkat-angkat kaki saya, karena barangkali ada yang terinjak kaki saya. Sejenak lalu terpikir oleh saya akan keberadaan dompet. Saya raba saku celana bagian belakang. Eh, ternyata kosong. Saya melihat dompet saya tergeletak di samping saya. Saya buka ternyata isinya berkurang. Cuma 20 ribu saja yang diembat. Yang lainnya disisakan. Spontan saja saya nyeletuk : “Wah, ternyata banyak juga copetnya pir pak sopir….” Seraya turun dari angkot yang saya stop dipojokan Mall.
Dari kejadian itu saya teringat akan kejadian unik sekaligus saya anggap lucu. Mengapa ? Waktu saya hendak potong rambut ke pasar Kalirejo-Undaan, ditengah perjalanan saya yang waktu itu bersepeda, melihat ada secarik kertas tertiup angin menghampiri saya. Saya biarkan kertas itu dan dan tetap ke tujuan semula yaitu potong rambut. Sampai di sana saya harus ngantri, dan saya di urutan kedua. Singkat cerita. Setelah selesai cukur rambut, sayapun pulang. Seperti waktu keberangkatan tadi, secarik kertas itupun menghampiri saya.
Bersambung ya….maaf !