FORSA MUSIC KUNINGAN SIAP KEMBALI SETELAH LAMA DI LOCK DOWN

Pandemi virus Covid 19 yang melanda negeri sangat berdampak pada seluruh segi kehidupan, terutama kehidupan ekonomi. Hal ini dirasakan pula oleh semua insan seni, baik musisi, artis, MC, jasa panggung, sound system.

Selama lock down yang dimulai bulan Maret 2020 semua kegiatan panggungan berhenti karena berkaitan larangan untuk berkerumun dan jaga jarak.

Tak terkecuali untuk group SENI DANGDUT FORSA MUSIC KUNINGAN. Group musik yang mengusung lagu lagu Dangdut dibawah bendera Forsa (Fans Of Rhoma and Soneta) DPC Kuningan inipun mengalami hal yang sama. Musisi dan artis termasuk didalamnya para Rhompal (Rhoma Palsu) mengalami vacum sementara.

Namun seiring kondisi semakin membaik dan berakhirnya PSBB, harapan dan semangat seluruh kru menggeliat kembali. Turunnya ijin dari pemerintah yang membolehkan menggelar hiburan , sangat dinanti karena seolah menambah darah pada tubuh yang selama tiga bulan ini melemah.

Kami manggung terakhir sebelum adanya larangan karena pandemi Covid 19 itu pada tanggal 23 Maret 2020, tepat sehari sebelum diberlakukan larangan panggungan di Kabupaten Kuningan. Besok harinya larangan sudah mulai diberlakulan.
Sekarang situasi sudah mulai membaik, dalam rangka persiapan menjelang job yang sudah masuk, di awal Bulan Agustus 2020, kami terus terusan berlatih, baik para musisi maupun para Rhompal ( Rhoma Palsu) supaya kompak baik dalam bernyanyi maupun gerakan koreo.
Sebelum lock down ada beberapa job yang masuk, namun semua di cancel karena situasi yang tidak memungkinkan. Semoga kedepan setelah semua kondusif job untuk Forsa Music semakin bertambah”.
Demikian diungkapkan Bunda Tetty, pengarang dan pelatih koreo untuk para Rhompal sekaligus MC dalam setiap panggungan Forsa Music tersebut.

Sebagaimana dikenal masyarakat bahwa Forsa  Music Kuningan, tidak hanya dikenal dengan para Rhompal nya. Namun juga beberapa tampilan lain.
“Itulah sebabnya kami memakai nama SENI DANGDUT FORSA MUSIC, karena group kami tidak hanya menampilkan lagu lagu dangdut, tapi di beberapa event kami menampilkan Kabaret, kolaborasi dengan Dalang Wayang Golek, koreo massal pada acara Karnaval Budaya. Insya Allah kedepan kami akan berkolaborasi dengan seni tari tradisional. Sehingga tidak hanya seni dangdutnya saja yang diangkat, terutama dalam mengabadikan lagu karya Rhoma Irama, namun juga mengangkat seni dalam kearifan Lokal.” Tambah Bunda Tetty.

TettyMaryati.Menaramadinah.com