Sowan Raden Achid Sambas trah ke-16 dari Sunan Gunung Jati,Memimpin Ansor/Banser Nganjuk Melawan PKI Tahun 1964-1965

Nganjuk.menaramadinah.com,Di Kota Angin Nganjuk ternyata ada seorang tokoh panutan masyarakat yang jalur nasabnya terhubung dengan Rasulullah urutan ke-39 dan trah ke-16 dari Sunan Gunung Jati/Syarif Hidayatullah ,anggota Dewan Dakwah Wali Songo yang juga menjabat sebagai Sultan Cirebon ke-2 dinobatkan pada tahun 1479.
Sabtu sore menjelang Maghrib,27 Juni 2020,MM.com Biro Nganjuk mengunjungi kediaman Raden Achid Sambas di RW.7 Kelurahan Mangundikaran,Kecamatan Nganjuk.
Kami tidak kesulitan menemukan tempat tinggal beliau yang ada pohon belimbing dihalaman rumahnya pasalnya Bro J telah bertemu dan mengenal Raden Achid Sambas sejak beberapa tahun lalu dalam sebuah acara istighotsah .Rupanya beliau adalah besan dari Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 Kyai Said Aqil Siradj.
Diperoleh informasi,putera Raden Achid Sambas yaitu Raden Imam Majdi Achid menikah dengan puteri Kyai Said Aqil Siradj yaitu Nisrin Said Aqil.
Raden Achid Sambas dikenal secara luas dilingkungannya .
Beliau telah menjabat sebagai Ketua RW.7 selama 28 tahun dan baru digantikan beberapa hari lalu.
Begitu lama beliau menjadi Ketua RW karena beliau memang diminta dan dipercaya oleh masyarakat setempat.Hal itu tak lepas dari ketokohan dan sifat beliau yang mengayomi dan mampu memberi solusi bagi warga yang berkonsultasi suatu masalah dengan beliau yang ramah dan rendah hati.
Usia beliau telah mencapai 84 tahun ,namun daya ingatnya masih bagus .Beliau hijrah dari tanah kelahirannya di Cirebon menuju Jatim sebab dimasa mudanya beliau mondok dan menjadi santri di Ponpes Lirboyo,Kediri.
Beliau sekarang ini adalah pensiunan guru agama dari Madrasah Aliyah Nganjuk ,mengajar di MAN Nganjuk saat lokasinya masih berada di Cangkringan tahun 1990-an.
**Kisah Raden Achid Sambas Bersama Ansor/Banser Nganjuk Melawan PKI***
Semasa muda,selain giat belajar agama,Raden Achid Sambas juga gemar mempelajari ilmu silat dari macam-macam aliran bahkan almarhum Gus Maksum (Pendiri Pagar Nusa) juga pernah berguru pada R.Achid Sambas yang rajin tirakat puasa dan istiqamah berdzikir.
Ilmu hikmahpun beliau kuasai yaitu Hizib Rifa’i peninggalan leluhurnya yang merupakan orang-orang alim dan sakti.
Dengan hizib tersebut ,beliau bersama Pemuda Ansor/Banser gigih berjuang melawan PKI tahun 1964-1965.
Waktu itu,beliau menjabat sebagai Ketua GP Ansor Anak Cabang Prambon dan merangkap sebagai Ketua Banser Kabupaten Nganjuk.
Pergerakan Pasukan Ansor/Banser dari R.Achid Sambas dalam operasi melawan PKI memang sangatlah aktif di wilayah Nganjuk dan luar Nganjuk seperti di Prambon,Ngronggot,Sumberejo -Gringging-Kediri,Blitar Selatan,Sumberbalung-Jember,Madiun dan lain-lain.
Anggota Ansor/Banser yang tergabung dalam pasukan Raden Achid Sambas sudah merupakan orang-orang pilihan ,telah diijazahi dan menguasai Hizib Rifa’i hingga badan mereka kebal dari senjata tajam dan memiliki keberanian serta semangat juang yang luar biasa.
Dalam berbagai operasinya melawan PKI,mereka tidak pernah kalah .Karena semuanya adalah ahli tarung dan selalu memohon pertolongan Allah.
Pengalaman mendebarkan dan heroik pernah dialami Raden Achid Sambas.
Di tengah persawahan Desa Gambyok,Kediri beliau dicegat dan dikalungi celurit oleh anggota PKI dan sebuah tombak ditempelkan didada Raden Achid Sambas.
Mereka bertanya,”mau kemana?”
Raden Achid Sambas menjawab,”saya mau mencari Pak Muhtar”.PKI menjawab bahwa Pak Muhtar sudah tidak ada.
Selanjutnya secara refleks Raden Achid Sambas bergerak sambil mengucap takbir,clurit ganti pindah ke tangan Raden Achid Sambas dan anggota PKI yang memegang tombak jatuh terkulai saat mendengar ucapan takbir Raden Achid Sambas yang telah diriyadhohi sebelumnya.
Selepas dari pengeroyokan itu,Raden Achid Sambas beserta pasukannya menuju markas PKI di Sumberejo,Kediri yang dijaga sekitar 180 orang.
Terjadi perdebatan dilokasi itu lalu Raden Achid Sambas membanting 24 orang PKI yang seluruhnya kekar satu persatu dari rumah hingga terlempar sampai ke jalan dan mereka jatuh pingsan.Anehnya Raden Achid merasa ringan saja saat membanting mereka kala itu.Sementara para anggota PKI yang lainnya lari berhamburan.
Kontributor:Bro -J,29062020
Photo:Bro J bersama R.Achid Sambas dikediaman beliau ,RW.7 Kelurahan Mangundikaran.