Lovely

Oleh :  Hilmi Saputra

Banyak sahabat bertanya:
Bisakah BAHAGIA pernikahanTANPA jatuh cinta? Kenapa TIDAK?
Karena Jatuh cinta itu gampang, simple dan tidak banyak aturan. 10 menit saja sudah bisa.
Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Ada benarnya juga bila dikatakan bahwa rata rata JODOH kita saat ini BUKAN lah sepenuhnya sosok yang kita impikan saat status kita masih ‘single’ dulu. Maklum, diam diam masing masing kita ternyata memiliki kriteria yang sempurna dan luar biasa.

Meski kebanyakan demikian, Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karena jatuh cintanya? Bukan… Sama sekali bukan!!!
Tapi karena mereka terus membangun CINTA. Disinilah kuncinya BAHAGIA.

Tetapi BANGUN cinta itu RUMIT dan SUSAH sekali, perlu waktu seumur hidup dengan bermodalkan KEIMANAN & KEILMUAN.

Mengapa jatuh cinta gampang? Karena jatuh cinta itu sah dimilik siapa saja, dan hanya modal mata jatuh ke hati berubah RASA, itulah cinta. Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24/7 non stop, semua belang dan kekurangan mulai banyak tersingkap.

Di sini letak perbedaan mendasar antara jatuh cinta dan membangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.Namun membangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel, kesal, marah, nyesal dan badmood lainnya. Dalam kondisi badmood, cinta bukan lagi berwujud PELUKAN, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama mencari solusi yang berterima atau segera ada yang mengalah.

Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg uneg, walau ada beberapa hal sensitif untuk bisa diungkapkan seperti masalah tanggung jawab, keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi sekalipun. Namun sepeka apapun masalah agar tidak berlarut dan timbul kejengkelan perlu segera dibicarakan agar kejengkelan tidak berubah menjadi pikiran, lalu menimbulkan penyakit dalam badan.

Syarat untuk mengungkapkan kejengkelan adalah dapat memperhitungkan perasaan pasangan. Jika hanya memperhatikan perasaannya sendiri sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan dalam rumah tangganya seketika berubah seperti di NERAKA.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Sangat bisa, Bagaimnana? Saat masing masing mengingat kembali KOMITMEN berumah tangganya. Mengucapkan Ijab Qobul pernikahan dulu ingin mencari TEMAN hidup atau MUSUH hidup?Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan? Mencari teman hidup berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau BAHAGIA bersama pasanganmu?Jatuh cintalah, Tetapi sesudah itu bangunlah cinta.

Bosan dengan cinta biasa? Cobalah varian bangunan cinta yang berbeda. Ajaklah pasanganmu berkelana melewati jalan yang bertabur bunga. Jangan mudah terpedaya dengan tuduhan orang yang sedang ‘kurang bahagia’. Selama yang menuduh itu bukan wali atau malaikat, abaikan saja.

Semoga kau selalu BAHAGIA bersama pasanganmu, bahagia yg diridhoi Allah dan dapat menginspirasi pasangan pasangan lain yang baru sampai dilevel ‘jatuh cinta’.

[Foto: sedang bahagia diatas mobil cinta]