INSPIRASI LAGU RHOMA IRAMA *TERSERAH KITA*

 

Oleh : Salafuddin

Hidup ini memang pilihan, dan mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus memilih. Dan semua orang berhak memilih sesuai dengan pilihannya masing-masing. Cuma ya harus siap menerima dan bertanggung jawab atas pilihannya itu, tanpa harus menyalahkan pihak lain.
Termasuk pula, tidak ada paksaan dalam beragama, karena telah nyata jelasnya perbedaan antara yang benar dan yang batil. Yang benar ( _haq_ ) jelas benarnya, dan yang tidak benar ( _batil_ ) juga jelas batilnya. Sehingga karena semua telah jelas, pilihan bebas diserahkan kepada kita masing-masing. Silahkan renungkan, pikirkan dan pertimbangkan sematang-matangnya sebelum mengambil keputusan. Kalau pilihannya benar, alhamdu lillah tentu itu yang dikehendaki, tapi kalau pilihannya salah, siap-siaplah menerima konsekuensinya. Jangan sampai saya atau anda atau kita semua salah pilih. _Simpel atau sederhana saja kok_.
Di dalam hidup ini, banyak tersaji pilihan-pilihan, tergantung kita aja lagi mau pilih yang mana. Setidaknya ada dua kutub, jalan lurus yang mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya ( _huda_ ), atau jalan yang sesat ( _dhalal_ ) yang mengikuti godaan dan rayuan setan. Ada mu’min, ada kafir. Ada golongan kanan ( _ashabul yamin_ ), ada golongan kiri ( _ashabush-shimal_ ), ada ta’at, ada maksiat, ada ni’mat, ada azab, dan ada surga, ada neraka, terserah kita mau pilih atau ikut yang mana.
Betapa jelinya bang Haji dalam lagu ini :
Dalam urusan keta’atan misalnya,
mengerjakan sembahyang,
tidak usah membayar.
Mengerjakan puasa,
tidak usah membayar.
Melaksanakan zakat, hanya bagi yang mampu.
Melaksanakan haji, hanya bagi yang mampu.
Ternyata jalan yang ke surga,
murah harganya.
Walau pun murah, anehnya banyak yang ogah.
Kalau suka sembahyang,
hidup akan jadi tenang.
Kalau suka puasa,
sehat jiwa dan raga.
Kalau suka sedekah,
harta akan berlimpah.
Kalau suka beramah,
teman akan bertambah.
Ternyata jalan yang ke surga,
teramat indah.
Walau pun indah,
anehnya banyak yang ogah.
Sebaliknya, dalam urusan kemaksiatan misalnya,
kalau mau melacur,
harus pakai uang.
Kalau mau berjudi, juga harus pakai uang.
Mau mabuk-mabukan,
harus pakai uang.
Mau haram-haraman,
juga harus pakai uang.
Ternyata jalan ke neraka, mahal harganya.
Walau pun mahal,
anehnya banyak yang suka.
Kalau suka melacur, penyakit akibatnya.
Kalau suka tak jujur,
tak akan dipercaya.
Kalau suka mencuri, penjara akibatnya.
Kalau suka berjudi, tak akan bisa kaya.
Ternyata jalan ke neraka,
teramat susah.
Walau pun susah, anehnya banyak yang maksa.
Kesimpulannya adalah, kalau nanti ada
yang masuk ke surga,
itu karena ia
memang berusaha.
Dan, kalau nanti ada
yang masuk neraka, bukan karena Tuhan
tak sayang hamba-Nya.
_*Semua terserah kita*_.
Ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW :
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى. قيل : ومن يأبى يا رسول الله ؟ قال : من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى.
Artinya : _Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan / ogah / tidak mau. Ditanyakan kepada beliau : Siapa orang yang enggan itu wahai Rasulullah ? Rasulullah SAW menjawab : Barangsiapa yang ta’at kepadaku, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang maksiat kepadaku, maka ia termasuk orang yang enggan_ ( HR. Bukhari dari Abi Hurairah, dalam Mukhtarul Ahadits, hal. 226 ).
Akhirnya, karena semua perangkat untuk memilih sudah Allah SWT sediakan untuk kita, maka semua terserah kita. Iyakan ?!? Sekali lagi jangan sampai salah pilih jalan. Marilah kita semua berdo’a kepada Allah Ta’ala :
اللهم اهدنا الصراط المستقيم.
_Ya Allah, berilah kepada kami semua petunjuk jalan-Mu yang lurus dari dunia sampai akhirat. Aamiiin_.
*Semoga terhibur dan bermanfa’at*
Ditulis oleh : Salafuddin, salah satu pilar Forsa Batola.

TettyMaryati.menaramadinah.com