Pelatihan Jaminan Produk Halal Ungkap Babi di Berbagai Produk Dihadapan Pengurus ISNU Cabang Surabaya

Surabaya-menara madinah.com-Acara Pelatihan Jaminan Produk Halal kerjasama antara Dinas Perdagangan dan ISNU Cabang Surabaya yang digelar Kamis, 2 Mei 2019, pukul 08:00-16:00 WIB, di Diaspora Dispendukcapil ) cukup menarik untuk diikuti.

Pada sesion petama  menghadirkan Prof. DR. Sugiyanto dari MUI. Seluruh peserta yang terdiri dari pengurus ISNU Cabang Surabaya benar benar mendengarkan secara serius. Khususnya masalah halal tidaknya sebuah produk kuliner, kosmetik dan pengobatan.

Prof Sugiyanto menyampaikan dengan detail soal produk produk yang banyak mengandung  babi. Dimana tulang, rambut dan minyak banyak terdapat di produk luar negeri dan dalam negeri.

Oleh karena itu, menurut Prof Sugijanto pemberian sertifikat halal itu sangat penting. Sehingga umat Islam Indonesia yang konon terbesar didunia tahu mana produk halal atau tidak.

“Sedangkan di Singapura sudah diterapkan produk halal. Jika ada orang Indonesia mau makan direstoran ditunjukkan rumah makan halal. Sehingga benar benar makan makanan halal direstoran Singapura,”ujarnya.

Juga mengenai pemberian sertifikat, menurutnya, tidak ujug ujug langsung dibuatkan sertifikat. Tapi melalui proses. Jika memenuhi syarat sesuai persyaratan, maka akan diberi sertifikat jaminan halal.

Kemudian pada sesi kedua usai istirahat dilanjutkan oleh nara sumber Lilil Fatmawati. Meskipun siang hari seluruh peserta masih antusia mendengarkan paparan tentang jaminan produk halal.

Menurutnya, yang sulit itu menilai prodak makanan. Berbagai menu yang harus diperiksa. Guna menentukan halal tidaknya. Nah disini karyawan diutamakan seorang muslim. Tapi tidak diwajibkan.

“Juga fasilitasnya harus halal, prosesnya juga halal, bahan bakunya harus halal dan karyawannya jika beli makanan diluar harus diperiksa,”ujarnya.

Pada sesion kedua ini banyak peserta yang bertanya. Sehingga tidak ngantuk. Sesekali ada banyolan. Rupanya Ibu Lilik Fatmawati mampu membawakan diri dihadapan para peserta yang sebagian besar adalah dosen.

Husnu Mufid

Koresponden MM.com