4 TH GARDU SULING MEMBISU. Situs cagar budaya Gresik jawa timur

Gresik-menaramadinah.com-Gardu Suling atau yang lebih sering disebut dengan Garling, merupakan saksi bisu perjuangan warga Gresik dalam mengusir penjajah, disebut Gardu Suling karena warga Gresik tempo dulu menyebut menara dengan sebutan gardu dan sirine dengan sebutan suling.

Gardu suling adalah Salah satu Situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Gresik.

Gardu Suling terletak di Pertigaan Jalan Raden Santri, HOS Cokroaminoto dan Jalan Basuki Rahmat (tepat di depan kantor PLN).
Letaknya tepat di depan kantor PLN yg dulu dikenal Aniem atau tempat urusan pembayaran listrik bulanan pada masa kecilku.

Bangunan Garling ini dibangun pada Tahun 1929 didirikan oleh Kitty Soesman seorang kepala Aniem (semacam PLN).
Pada masa perang dunia ke II bangunan ditinggikan dengan menara besi, sebagai tanda siaga jika ada musuh yang datang  dari arah laut, jika sirine berbunyi maka warga Gresik diminta untuk mencari tempat berlindung. Pada masa kemerdekaan fungsi sirine pun mulai berubah bukan lagi sebagai tanda bahaya namun sebagai perayaan suka cita. Misalnya sebagai tanda buka puasa pada bulan Ramadhan dan menjelang detik-detik Proklamasi 17  Agustus.

Ketika saya saksikan sa’at ini
menjelang Maghrib tepatya jum’at pon di 29 Ramadhan 1441 H Jam: 17.22 WIB Ternyata suara sirine tak terdengar melengking panjang yg biasanya menyapa telinga warga kecamatan Gresik dan warga Kecamatan kebomas hingga radius kilometer alias membisu.

Yg terdengar justru suara Sirene masjid Jamik Alun alun Gresik yg dilanjutkan Adzan Maghrib sebagai tanda waktu berbuka puasa di hari ke 29 Ramadhan ini.

Dalam penelurusan kali ini saya mendapatkan keterangan yg sangat mengejutkan karena Gardu suling ini sudah tidak berfungsi sejak 4 tahun yang lalu,” Ujar pak Mahali 53 tahun .

Dan selama ini sirene yg berbunyi ternyata bukan Dari Gardu suling tetapi Dari Sound system spekaer menara Masjid Jamik Alon Alon.

Jejak sejarah tercatat bahwa Sirine ini pernah berhenti selama 29 Tahun dari tahun 1985 sampai hidup lagi pada tanggal 1 Januari 2014 karena terjadi kerusakan mesin sirene.

Dari keterangan Bapak Mahali didapatkan bahwa sejak tahun 2016 hingga sekarang Gardu suling sudah Tidak berfungsi Sama Sekali.

Dan ironisnya keadaan situs cagar budaya Garling saat ini sudah tidak terawat lagi dari kondisi cat yg sudah memudar disekelilingnya.

Dan Tahun ini Garling telah dijadikan salah satu icon kota gresik berupa landmark Garling yang telah dibangun di Perempatan Gedung Nasional Indonesia (GNI) berada di perempatan antara Jalan Panglima Sudirman, Jalan Pahlawan dan Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Malik Ibrahim Gresik.
Sebagai upaya pemkab Gresik melastarikan salah satu situs Cagar budaya di kota Gresik yg dalam pembangunannya mengandeng PJB Gresik.

Bagaimana mungkin membangun Icon Garling baru megah dan mewah dengan kondisi Situs Cagar Budaya Garling seperti sa’at ini??

Gilang Adiwidya
Jurnalis Gresik .menaramadinah.com