Inilah Dialog Strategis Pekerja Migran di Masa Covid Antara PC IKA PMII Jember dengan PCINU Malaysia

Jember-menaramadinah.com-Dialog Perencanaan Strategis Pekerja Migran Di Masa Covid kerjasama IKAPMII Jember dengan PCINU Malaysia cukup menarik malam ini. Selasa 19 Mei 2020.

Dalam dialog tersebut Mahfud Budiono -> PCINU Malaysia mengatakanm bahwa data di KBRI malaysia :
200an ribu TKI berdokumen jutaan tidak ada dokumen.

Tahun 80an Indonesia kirim tenaga ahli ke Malaysia
tidak ada perusahaan yang menanyakan ijazah. Yang penting mau.

Kemudian ia menjelaskan, saat ini tidak ada satupun negara siap menghadapi covid-19 bahkan termasuk USA. Ada  260 jt orang. Sementara dokter 143.459. Tiap dokter menangani 1900-an orang. 73 jt memiliki 47.000 tiap dokter melayani 63 orang.

Menghadapi hal tersebut, pertama PCINU Malaysia memberi bantuan dengan membagikan 1500 paket sembakau. Kendala: berkaitan dengan jumlah dan durasi (berapa bulan), berapa tenaga yang menyalurkan, bagaimana prosesnya?
masih ada …. yang belum mendapatkan bantuan

Kedua, bantuan BLT . Proses mekanisme penyalurannya (misal: 600 ringgit per orang) bisa bertahan 3 bulanan dengan makanan biasa

Ketiga, tetap bekerja dengan memenuhi aturan sesuai ketentuan Malaysia. Pekerja yang memiliki dokumen lengkap tetap mendapat gaji (ind UMR). Penerapan aturan dilaksanakan dengan maksimal melaui polis dan keamanan setempat.

Sedangkan Ustadz Rois -> PCINU Malaysia mengatakan,
Di Malaysia kebijakan (Perintah Kawalan Pergerakan) bisa diterapkan dengan maksimal hingga level terendah
WHO -> Covid-19 akan terus ada jadi harus bisa berdampingan. Kemudahan mobilitas manusia membantu penyebaran penyakit saat ini. Karakter masyarakat Malaysia sangat berbeda dengan Indonesia khususnya kedisiplinan
Kemampuan menangai virus tidak berbanding lurus dengan kemampuan negara dalam hal ekonomi
Bantuan langsunng dari pemerintah tanpa melalui banyak transit. Sebagian TKI sudah bekerja lagi dengan syarat mengikuti aturan/kontrol.

Sementara, sahabat Taufik -> Ketua IKAPMII Jember menjelaskan, akurasi data yang disampaikan KBRI di Malaysia terkait PKH. Program-program yang telah dan akan disampaikan ke TKI. Harapannya bisa manghasilkan suatu rekomendasi program terhadap TKI dan keluarga yang ditinggalkan (jangka pendek)

Berlanjut kepada pertanyaan dari peserta, Makmur -menanyakan,bagaimana menjadi perantara antar kedua negara (IND-MY) . Data pekerja migran bisa di share dengan NU Indonesia agar di lokal (IND) bisa di bantu

Sedangkan pernyataan peserta dari Malaysia menyatakan bahwa yang tidak PHK hanya pekerja legal.  Peran pemkab adalah pemulangan warga yang ilegal bagaimana? harus dipulangkan (3 hari 238 warga Jember ilegal).

Halil

Jurnalis Citizen