Wanita Penggerak Pembangunan

WANITA PENGGERAK PEMBANGUNAN.

Kaum wanita lebih maju di banding 15th yang lalu. Wanita sekarang tidak di sebut ibu rumah tangga saja. Tetapi sekarang wanita bisa menjangkau tatanan golongan laki-laki atau disebut wanita karer. Buktinya setiap pekerjaan,jabatan,wanita sudah bergerak maju mengimbangi laki-laki dan menyumbang yang terutama perkembangan kemajuan negara.

Namun,itu semua harus diiringi kerja keras,ulet,dan tidak mudah putus asa dalam kegagalan untuk meraih kerja yang baik dan lebih baik. Bersatunya wanita menjadi tulang punggung yang bisa membimbing golongan wanita meraih kesuksesan.
Satu program di era globslisasi dengan misi pendidikan serta mengelola program anak muda khususnya perempuan.

Program ini sangat wajar untuk memberikan aktifitas positif dengan berlandaskan motifasi ,mendidik,peluangkeberhasilan serta banyak lagi agenda yang lain.
Yang bisa mengangkat keberhasilan yang di banggakan kaum wanita semoga menjadi unsur yang cerdas beraklak tinggi,di hormati dan berbudaya ketimuran. Dalam program ini aktifitas kita bisa fokus membantu golongan wanita mengunakan peluang serta mengembangkan bakat yang belum tergali selama ini. Peluang berkumpul bersama-sama sambil bertukar pikiran untuk kemajuan bersama.

Persamaan Gender

Meskipun isu tersebut memang berkaitan dengan kondisi perempuan yang patut di perjuangkan, ada hal lain yang takkalah pentingnya.
Hal-hal lain itu semisalnya
bagaimana para calon istri dan calon ibu mendapatkan pendidikan tentang bagaimana menjadi ibu. Generasi masa depan bangsa terletak di tangan ibu.
Perihal kesetaraan sesungguhnya di
indonesia tak ada diskriminasi kesempatan belajar maupun peluang kerja.
Bila kita melihat catatan mingguan tokoh, di bali hanya 24% perempuan usia bekerja yang tinggal dirumah dan menjadi ibu rumah tangga biasa. Selebihnya 76% bekerja di luar rumah disektor industri,perdagangan dan jasa.
Di jawa atau madura kondisinya tak jauh beda. Ibu-ibu kita sudah terbiasa bekerja di luar rumah, di pasar-pasar,disawah dan ladang disekolah-sekolah.
Eforia gerakan feminisme dan woman’s lib sudah lewat masanya. Kedepan ini kita sebagai bangsa indonesia dan umat islam khusus ,mesti memikirkan dan melakukan hal-hal yang lebih hakiki. Pendidikan bagi anak-anak usia dini,pendidikan para calon dan ibu,kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat ( khususnya kaum ibu di indonesia ),pencegahan perdagangan perempuan dan anak ( trefficking ) . Kita juga meningkatkan harmoni peran lelaki dan perempuan . Ada kalanya lelaki berjalan di depan,ada kalanya perempuan yang di depan,ada kalanya laki-laki perempuan berjalan bergandengan sejajar.

Tantangan era Globalisasi.

Gaya hidup kaum perempuan berubah ? Sejak gerakan feminisme lahir di amerika serikat dan menimbulkan gerakan women’s.
Liberation ( pembebasan perempuan ) ,para ibu memang lebih suka meninggalkan rumahnya dan berkarir di luar rumah .
Dalam perkembangannya
kaum perempuan ini tak sekedar ingin bebas dari belenggu laki-laki.
Bekerja di luar menjadi sesuatu yang “cool “keren. Mereka menginginkan kesempatan belajar yang sama,jam kerja ,standart gaji dan jenis pekerjaan yang sama. Meskipun dalam aturan ketenaga kerjaan misalnya dibatasi tentang perempuan bekerja di
pertambangan(karena faktor kesehatan reproduksi ),jumlah tenaga kerja perempuan di dunia pertambangan terus meningkat.
Mereka tak hanya keluar masuk gua bawah tanah untuk menambang batu bara (tanpa mempedulikan kesehatan reproduksi mereka sendiri ),tetapi juga berada di rig ( anjungan ) eksplorasi minyak lepas pantai.
Selama berpekan-pekan mereka di lingkungi laki-laki yang bukan muhrimnya, jauh dari daratan dan sanak kerabat.
Para ibu juga banyak yang menjadi pencari nafkah utama keluarga dan sumber devisa negara. Jumlah TKW diluar negeri setara dengan jumlah TKI. Padahal,para ibu TKW alias buruh migran ini tak jarang mengalami derita yang tak ada hentinya.
Berkorban meninggalkan keluarga dan kampung halaman,bekerja keras di rantau orang mengalami penghinaan dan pelecehan ,beresiko kehilangan suami, pulang-pulang kena palak di bandara negeri sendiri.
Penghargaan ini kepada kaum ibu.
Penghargaan ini kepada pahlawan keluarga.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com