Seorang Alim NTB Menguji Kewalian Gus Dur

Menara Madinah.com, Dunia pesantren lekat dengan kehidupan KH.Abdurrachman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur,Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Bapaknya adalah KH.Wahid Hasyim yang menjadi Menteri Agama di masa Presiden Soekarno dan kakeknya Gus Dur adalah KH.Hasyim Asy’ari,Rais Akbar Nahdhlatul Ulama dari Ponpes Tebu Ireng.
Ada banyak orang berasumsi bahwa Gus Dur adalah seorang wali.Suatu saat,ada seorang alim dari Nusa Tenggara Barat,Tuan Guru Turmudzi Badrudin ingin membuktikan kewalian Gus Dur.
Itu terjadi ketika Gus Dur wafat.Setelah mendengar kabar meninggalnya Gus Dur,dimalam harinya Tuan Guru Turmudzi memesan tiket untuk terbang ke Surabaya esok harinya,lalu menuju Jombang lewat jalan darat.Sayangnya,perjalanan darat mereka macet
.Kemacetan dipicu karena banyaknya kendaraan para pelayat ke arah Tebu Ireng,tempat dimana Gus Dur akan dimakamkan.
Menghadapi kemacetan ini,dengan segenap keyakinan,Tuan Guru Turmudzi berdo’a dan membaca Al-Fatihah.
“Mari kita baca Surat Al-Fatihah,jika Gus Dur benar-benar wali,maka kita akan diberi kemudahan “, ujar sahabat Gus Dur itu.
Tiba-tiba saja dalam waktu singkat muncullah seseorang dengan motor pengawalan polisi yang memintanya agar secepatnya menjalankan kendaraan sehingga beliau dan rombongan dapat segera memasuki kawasan PP Tebu Ireng dan mengikuti upacara militer pemakaman Gus Dur.
Anehnya,sebelum memasuki kawasan PP Tebu Ireng,orang yang menaiki motor pengawal kepolisian itu tidak nampak lagi.Wallahu’alam.
Salah satu kerabat dekat Gus Dur yaitu Hj.Farida Salahuddin Wahid berkata,” Kalau orang percaya beliau(Gus Dur) wali,saya dan keluarga tidak melarangnya.Memang,apa yang nyeleneh dari Gus Dur seperti perkataan beliau adalah betul terjadi.Kita tidak bisa melarang,percaya silahkan.
Saat beliau akan wafat,kira-kira seminggu sebelumnya saat ke Surabaya,keluarga minta beliau mampir kesini(Tebu Ireng),tetapi Gus Dur bilang,”Terimakasih tidak usah,seminggu lagi saya kembali kesini.Dan benar beliau kesini”.Seminggu kemudian setelah Gus Dur mengatakan hal itu,beliau wafat (30-12-2009) dan dikebumikan di maqbaroh Pondok Pesantren Tebu Ireng pada 31 Desember 2009.
#Bro J# 1 -4-2020
Source:Referensi Sejarah Gus Dur,menaramadinah.com