Cak Firman yakin Pemerintah pilih opsi yang paling tepat untuk keselamatan Rakyat

Surabaya- Tokoh Masyarakat Surabaya Firman Syah Ali yang akrab disapa cak Firman angkat bicara terkait keputusan yang akan segera diambil pemerintah dalam penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat akibat tersebarnya 2019-nCov di Indonesia. Cak Firman yakin pemerintah memilih opsi kebijakan dan regulasi yang paling tepat untuk keselamatan rakyat.

“Melihat dinamika gagasan masyarakat dalam berbagai media akhir-akhir ini, saya melihat ada sekitar lima opsi yang ditawarkan untuk keselamatan bersama, saya yakin semua opsi itu ditampung oleh pemerintah, kemudian didiskusikan secara komperehensif karena setiap opsi punya plus dan minus. Tentu saja pemerintah akan pilih opsi yang paling banyak plus-nya untuk keselamatan masyarakat” ucap Bendahara Umum PW IKA PMII Jatim ini.

Pengurus Harian LP Ma’arif Jawa Timur ini melanjutkan bahwa penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat berupa penyakit menular yang bersifat masif dan agresif membutuhkan kerjasama semua pihak, bukan hanya mengandalkan pemerintah. “Percuma pemerintah melakukan giat penanganan wabah 2019-nCov kalau masyarakat tidak mengimbanginya dengan kesadaran dan kepatuhan. Sebagai bangsa yang berjiwa gotong-royong tentu saja masyarakat wajib memiliki kesadaran tinggi dan kepatuhan terhadap semua himbauan, kebijakan dan keputusan pemerintah terkait pencegahan wabah 2019-nCov” lanjut Alumnus IPNU ini.

“Sebagai salah satu warga negara saya melihat pemerintah sudah on the right track,
langkah-langkah terukur melalui pertimbangan komprehensif telah diambil. Walaupun beberapa unsur masyarakat mendesak lockdown, namun misalkan pemerintah menilai opsi non lockdown lebih menyelamatkan rakyat maka kita patuhi saja. Kita patut menyadari bersama bahwa negara-negara tetangga telah mengalami pengalaman tidak baik terkait lockdown, diantaranya bencana kelaparan, rakyatnya selain mati karena virus juga mati karena kelaparan, ini sangat tidak baik, semoga pemerintah indonesia tidak mengambil opsi lockdown” pungkas senior GP Ansor ini. Husnu Mufid