Ajaran Kejawen Cilacap

 

Ajaran “KEJAWEN” merupakan salah satu agama/kepercayaan asli Suku bangsa Nusantara Indonesia sebagai ajaran penyatu dari seluruh agama di dunia.

Tidak hanya agama di indonesia namun di dunia , antara agama 1 dengan lainnya ialah berbeda isi ajarannya dan beberapa hal lainnya.

Lalu ajaran agama/kepercayaan apa yang bisa menyamakan perbedaan tersebut ?

Kita kupas bersama – sama secara umum
Agama islam / muslim , kristen/katolik , hindu , budha , konghuchu memiliki ciri perbedaan masing – masing isi ajaran agamanya.

Dan tidaklah sama antara satu dengan lainnya , contohnya sebagai berikut dibawah ini :

Cara menyembah berbeda antara muslim, kristen dll.
Memiliki perintah dan larangan pada masing-masing agama dan berbeda bentuk perintah serta larangannya.
* Bahasa , tulisan dan lain – lain yang berbeda dengan agama lainnya

Dari point tersebut diatas ialah terlihat secara umum agama satu dengan agama lain ialah berbeda dan sangat berbeda.

Lalu apa yang bisa menyamakan hal tersebut ?

Dan apakah ada agama/kepercayaan yang memiliki ajaran dari persamaan seluruh ajaran agama yang ada di indonesia … ??

Mari kupas bersama.
Setiap agama sekalipun berbeda , namun tetap ada sebuah hal yang sama.

Salah satunya ialah pembentuk moral walaupun dalam agama tersebut juga ada beberapa larangan yang secara tidak langsung melanggar hak individu dalam hidup untuk bertuhan.

Dari luar bahasan tersebut masalah larangan sebuah ajaran agama.

Mari kita cari ajaran perintah yang secara umum , seperti saling mengasihi baik dari agama A ,B , C atau lainnya pasti mengajarkan hal tersebut.

Perbedaan nya ialah dalam agama satu maupun lainnya ” bertolak belakang ” antara mengajarkan dengan larangan yang memerintah penganutnya yang melanggar hak hidup manusia lainnya tersebut.

Misal sebagai contoh :
Agama A mengajarkan untuk saling mengasihi dan dilarang membunuh atau menyakiti.

Tapi disatu sisi lain, agama tersebut mengajarkan untuk menyuruh “memotong tangan , membunuh dll” terhadap orang lain.

Kurang lebih seperti itu “KETERBALIKAN / BERTOLAK BELAKANG” antara perintah ajaran dan larangan suatu agama.

Kembali ke hal persamaan yang sejatinya sama untuk seluruh agama yaitu “Saling Mengasihi Sesama”

Lalu , apa dasar adanya saling mengasihi ??
Untuk apa adanya hal tersebut ?

Saling Mengasihi ialah dasar dari pembentukan moral yang selanjutnya akan berkembang menjadi dasar ajaran “BUDI PEKERTI”.

Lalu dimanakah letak “Budi pekerti” …. ???
Budi pekerti berada dalam diri setiap manusia yang tercipta dari pembelajaran diri setiap manusia.

Lalu adakah agama/kepercayaan yang mengajarkan persamaan untuk seluruh manusia tanpa melanggar ajaran agamanya sendiri dan hak hidup penganut maupun manusia lainnya ?

Ada dan berada di negara kita.
Bahkan asli milik suku bangsa negara kita.

Yang salah satunya ialah yang disebut ajaran agama/kepercayaan “KEJAWEN” dan beberapa ajaran suku asli nusantara lainnya di negara kita.

KEJAWEN alias ajaran hidup asli suku jawa yang berasal dari nusantara indonesia.

KEJAWEN ialah sebuah ajaran “BUDI PEKERTI MURNI” berdasar “WELAS ASIH” yang berpedoman pada “Melihat / Belajar Kepada Diri” tanpa melanggar ajarannya sendiri serta tidak melanggar hak hidup penganutnya maupun manusia lainnya.

Ajaran “BUDI PEKERTI MURNI” yang salah satunya diajarkan agama/kepercayaan KEJAWEN atau Ajaran Penghayatan Hidup untuk orang jawa ialah murni tanpa paksaan kepada penganut maupun orang lain karena segala yang diajarkan ialah sebuah “Saran”

“SARAN” tersebut dikemukakan oleh “SESEPUH Penghayat Kejawen” yang nantinya diajarkan kepada penganutnya tanpa memaksa untuk mengikutinya.

Dengan kata lain ialah menyerahkan sepenuhnya kepada “Penghayat KEJAWEN” tersebut apakah akan mengikuti saran atau melanggar saran tersebut.

“SESEPUH KEJAWEN” tidak akan memaksakan sesuatu ajarannya karena dia ingat akan hidupnya tidak dipaksakan kecuali hanya sebuah kesadaran diri.

Maka dari itu, setiap penganut kejawen lebih memilih untuk sekedar melihat dan mengingatkan tanpa melakukan tindakan yang diluar kehendaknya maupun kehendak orang lain.

Terkecuali demi menyelamatkan hidup maka dia akan melakukan suatu hal yang mungkin diluar saran dari sebuah ajaran kejawen.

Seperti contoh ada orang yang hendal bunuh diri , saat “saran / pepeling” dari salah satu “Penghayat Kejawen” tidak di dengarkan oleh orang yang akan bunuh diri.

Maka “Penghayat Kejawen” akan mencari cara lain untuk menyelamatkan hidup orang yang akan bunuh diri tersebut baik dengan maupun tanpa diketahui orang yang akan bunuh diri tersebut.

Pengahyat Kejawen melakukan “PENGELING / TINDAKAN” diluar saran yang hanya disarankan untuk cukup melihat namun keluar jalur hingga bertindak semata-mata untuk menyelamatkan sesama hidup.

Karena “Penghayat Kejawen” sangat sadar betul akan sejati hidup ini yang sudah dihayati sejak dahulu yaitu Hidup Untuk Menjaga Hidup Bukan Hidup Untuk Mematikan Sang Penghidup atau istilah dalam kawruh kejawen ialah “URIP KANG URUP” alias hidup yang sejatinya hidup bermanfaat untuk sesama hidup.

Banggalah untuk kita semua yang sudah menghayati hidup hingga mengetahui sejatinya hidup ini menuju pada hidup sang maha esa

Semoga Bermanfaat
Rahayu Sagung dumadi ( Sekretaris MLKI Cilacap Muslam Hadiwiguno Pada )

Koresponden MM.com