Dibalik Berdirinya Keraton Agung Sejagad di Purworejo

Fenomena munculnya kerajaan baru di era reformasi secara terus menerus. Dengan gagah dan berani mereka menasbihkan diri sebagai seorang raja di wilayah NKRI. Salah satunya adalah Keraton Agung Sejagat yang sekarang menjadi viral. Apa tujuannya. Berikut ini:

Keraton Agung Sejagad di Purworejo yang muncul sebenarnya. Bukan hal yang baru. Tapi suda kerajaan yang muncul diberbagai tempat. Seperti di Demak, Palembang, Bali dan kota besar lainnya.

Keraton yang muncul di era Reformadi itu dengan maksud melestarikan budaya. Contohnya Keraton Glagahwamgi Demak dengan Rajanya Sri Surya Alam Syah. Tujuannya melestarikan budaya Demak Bintoro.  Sedangkan Brahmaraja XI mengaku sebagai Raja Majapahit di Trowulan Mojokerto. Tujuannya melestarikan budaya Majapahit.

Saat ini muncul lagi Keraton Agung Sejagad di Purworejo. Dimana Keraton Agung Sejagat (KAS) yang membuat heboh warga Purworejo menganggap bahwa mereka ada karena berakhirnya perjanjian 500 tahun antara Majapahit dan Portugis. Selain itu, keraton yang berlokasi di Desa Pogung Juru Tengah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini mengaku bahwa Pentagon di Amerika adalah Dewan Keamanan KAS.

“Pentagon adalah Dewan Keamanan Keraton Agung Sejagat, bukan milik Amerika,” kata pemimpin KAS Toto Santosa Hadiningrat kepada KRJogja.com. Toto yang bergelar Rangkai Mataram Agung Joyokusumo Wangsa Sanjaya itu.

Menurut Toto, Keraton Agung Sejagat memiliki alat kelengkapan yang dibentuk di Eropa, memiliki parlemen dunia yaitu United Nation (UN), International Court of Justice dan Defence Council..

Menurutnya, keraton didirikan untuk membebaskan seluruh umat manusia dari perbudakan global yang dijalankan Bank Central, memperbaiki kemerosotan sistem kedaulatan, bernegara, pemerintahan, serta pola pikir manusia.

Dijelaskasn oleh Toto, KAS merupakan perwujudan berakhirnya perjanjian 500 tahun yang ditandatangani penguasa terakhir Majapahit Dyah Ranawijaya dengan Portugis di Malaka tahun 1518. Berakhirnya perjanjian itu menandakan selesainya dominasi orang barat dan kembalinya kekuasaan tertinggi kepada pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat.

“Wilujengan Keraton Agung Sejagat adalah untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa,” tutur Toto.

Satrio Budi

Jurnalis Citizen