Oleh Ki Lawu Maospati
Dalam hitungan tahun jawa berdasarkan kearifan budaya lokal..tahun 2019 yg jatuh pada hari selasa legi ..memang diprediksi kekeringan yg panjang dan selalu disertai angin tapi mengandung udara panas…bulan desember yang biasanya selalu diwarnai hujan yg besar tetapi untuk tahun ini tidak demikian..hujan jarang jarang terjadi dan begitu hujan selalu disertai angin puting beliung…biasanya setiap akhir tahun yang selalu terjadi bencana alam yg dahsyat untung nulan desember tahun 2019 ini insya allah semoga tidak ada bencana alam yg dahsyat…hanya saja sebagai imbas nya tanpa adanya bencana alam maka terjadilah bencana sosial..yang mengakibatkan sesama saudara dan bangsa salung muduh dan saling fitnah..hal ini kalo dibiarkan akan lebih dahsyat daripada bencana alam…apabila terjadi bencana alam maka rasa persatuan ..rasa perikemanusian secara spontannitas akan tumbuh dan bergotong royong untuk mengatasi bencana alam tersebut tetapi apsbila bencana sodial itu terjadi yang ada bukannya persatuan melainkan perpecahan yang dahsyat karena sesama dianggap musuh dan apabila beda pendapat itu menjadi musuh bersama..hal inilah yang paling dikuatirkan para pendahulu jaman dulu..kerajasn yg besar besar di nusantara ini semua runtuh karena perang saudara..oleh sebab itu allah swt di tahun tahun ini memunculkan bukti bukti kebedaran kerajasn tempo dulu yang hancur luluh karena perang saudara..agar kita yang hidup dimasa ini diingatkan oleh allah swt agar selalu eling..dan mawas diri…dan oleh sebab itu nenek moyang jaman dulu juga sudah tahu yang akan terjadi kepada anak cucunya suatu sast nanti..makanya nenek moyang kita akan kembali lagi 500tahun lagi .seperti yang diikhrarkan sabdo palon noyo genggong sebelum mukswo..karen hal ini sebagai pengingat tempo dulu hancurnya mojopahit karena perebutan kekuasaan..padahal kekuasaan didunia itu sifatnya sangat sementara..sedangkan kehidupan akhirat sifatnya kekal …semoga hal ini tidak terjadi lagi pada masa ini…