Aksi Tebang 1 Tanam 1000 Pohon 7 Januari 2020

Menjelang peringatan dua tahun aksi “tebang satu tanam seribu”, 7 Januari 2020.

Dulu…awal-awal perjuangan, yg punya lahan perkebunan mendukung penuh langkah para relawan. Dan, bulan November – Desember 2017 merupakan bulan sibuk bagi para pegiat lingkungan untuk mempersiapkan aksi.

Makanya saat itu, aksi berlangsung lancar dan sukses menghentikan penebangan pohon, termasuk bisa menghentikan untuk sementara rencana penambangan sirtu di aliran sungai yang masuk wilayah perkebunan, meski ada penolakan dari pihak yg merasa aktivitasnya terganggu.

Tapi kini, kayaknya aksi para pegiat lingkungan tidak bisa seperti dulu lagi. Konon kabarnya, pemilik lahan perkebunan sudah berubah pikiran dan sudah mengijinkan pemilik modal untuk melakukan penambangan sirtu di wilayah perkebunan. Malah beberapa pohon langka sudah mulai ditebangi termasuk alat berat juga sudah mulai beraktivitas.

Kita tidak tahu apa yg ada dipikiran para pengambil keputusan itu. Atau mereka berfikir, toh mereka bukan asli Kediri, lebih-lebih asli orang Puncu atau memang bertempat tinggal di luar Puncu. Bila misalkan terjadi bencana, toh tidak akan menimpa mereka.

Mereka mungkin tidak pernah berpikir, bagaimana nasib puluhan ribu warga di wilayah Kecamatan Puncu, kelak, bila pohon di hutan tidak ada lagi, begitu juga dengan bekas galian sirtu di Sungai yg kabarnya akan dikeruk sedalam 3 meter itu akan membawa bencana air bah dan banjir bandang yg bisa meluluh-lantakkan perkampungan penduduk beserta isinya. Sebelum semua itu terjadi, pihak – pihak yg berkepentingan bisa berpikir ulang.

Untuk kita renungkan dan bila belum ada jawaban, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.

#salam_LESTARI

Muji Harjita

Jurnalis Citizen